Tak bisa dipungkiri permusuhan antara Real Madrid dan Barcelona sudah mendarah daging sejak zaman dahulu kala bahkan sempat keluar dari arena lapangan hijau jua.
Ibaratnya
noda perseteruan sudah tak lagi mungkin dihapus, jadi wajar rasanya
jika selalu saja da kejadian panas yang membumbui rivalitas keduanya.
Dalam
tulisan ini kami sarikan beberapa momen panas yang telah menghiasi
'laga dari segala laga' bagi sejarah sepak bola dunia ini. Berik beberapa di antaranya...
Dua “Lambaian Tangan” Michael Laudrup
Legenda
Denmark ini menciptakan rekor unik dalam sejarah El Clasico. Ia menjadi
satu-satunya pemain yang bisa merasakan nikmatnya pembantaian ketika
berada di masing-masing klub. Laudrup lebih dahulu berada di Barcelona.
Ia
menjadi saksi hidup pada 8 Januari 1994. Saat itu, tiga gol Romario,
dan masing-masing satu dari Ronald Koeman plus Ivan Iglesias, membuat
perbedaan besar antara tim impian Johan Cruyff (saat itu melatih
Barcelona) atas Real Madrid. Ya, Barcelona unggul 0-5 di Bernabeu.
Namun,
setahun kemudian, ketika Laudrup hijrah ke Los Blancos, kejadian pahit
berubah haluan. Giliran Real Madrid yang mengandaskan Barcelona 5-0 pada
7 Januari 1995. Ivan Zamorano mencetak hattrick dan Luis Enrique plus
Amavisca menambah skor yang membuat malam Barcelona begitu gelap gulita.
Laudrup pun berhak melambaikan tangan sekali lagi untuk dua klub
berbeda.
Pepe Reina Dikeroyok Madridista
Pepe
Reina, kiper Liverpool, pernah merasakan ganasnya El Clasico. Ia adalah
kiper cadangan Barcelona dalam laga Madrid vs Barca pada 18 Maret 2001.
Reina tidak sibuk untuk menepis tendangan lawan karena ia cuma berada di
pinggir lapangan.
Namun, ia justru sibuk menepis tonjokan
seorang Madridista yang seolah ingin meluapkan kekesalan. Lumayan, Reina
menerima tiga tonjokan dan aksi itu direkam televisi.
Johan Cruyff Datang, Barca Menggulung Madrid 5-0
1974
adalah tahun ajaib bagi Barcelona. Kedatangan maestro sepakbola Belanda
ke Camp Nou menjadi berkah tersendiri. Sebelumnya, El Barca lebih dari
satu dekade tak memenangkan liga. Namun, begitu Cruyff datang, Barcelona
langsung menjuarai Primera Division di musim pertamanya.
Yang
lebih sensasional, Cruyff juga mengantar Barcelona menggilas Madrid 0-5
pada 17 Februari 1974 di kandang lawan. Ia mencetak satu gol sementara
gol lain dibuat oleh Asensi (2 gol), Juan Carlos, dan Sotil. Tak ayal
lagi, ini adalah salah satu kemenangan tergemilang Barcelona sepanjang
sejarah atas musuh bebuyutan yang lebih mendominasi gelar La Liga.
Samitier, Sang 'Pengkhianat' Paling Beruntung
Hanya
sedikit pemain yang berpindah klub secara langsung dari Barcelona ke
Real Madrid dan sebaliknya. Penggemar sepakbola era 1990-an tentu masih
mengingat kasus Luis Enrique dan Luis Figo. Namun, pengkhianat paling
beruntung dalam sejarah kedua klub adalah Josep Samitier.
Ia berpindah klub dari Barcelona yang sudah membesarkan namanya selama 14 tahun ke sang rival abadi, pada Januari 1933.
Pengkhianatan Samitier untuk Barcelona semakin lengkap. Berseragam Los Blancos, ia dua kali bertemu dengan Barcelona.
Dari
dua laga tadi, sialnya bagi Cules, Samitier selalu mencetak gol dan
Madrid selalu menang. Samitier mengemas 2 gol untuk kemenangan Madrid
2-1 dan satu gol dalam pesta kemenangan 4-0 atas sang rival abadi pada
laga berikutnya.
Pemain Barcelona yang pindah ke Real Madrid
pertama kali adalah Alfonso Albeniz (1902). Sementara, yang berganti
kostum dari Madrid ke Barcelona adalah Luciano Lizarraga pada tahun
1905.
Pertandingan Hari Jumat Karena Permintaan Polisi
Hingga
kini, jarang sekali ada laga hari Jumat di La Liga. Namun, hal ini
pernah terjadi pada 30 April 1976. Tak tanggung-tanggung, laga yang
dimainkan adalah laga El Clasico.
Pihak kepolisian meminta laga
Real Madrid vs Barcelona saat itu digeser dari jadwal sebelumnya, Sabtu 1
Mei 1976 untuk lebih maju sehari. Alasannya, pihak keamanan takut pada
kemungkinan El Clasico digunakan sebagai upaya “pemberontakan”.
Maklum,
1 Mei 1976 adalah Mayday pertama setelah kematian Jenderal Franco.
Bukan tidak mungkin Cules yang “nakal” menggunakan laga El Clasico yang
bertepatan dengan hari buruh sedunia untuk memberontak.
Laga itu
sendiri, berakhir dengan kemenangan Barcelona 0-2. Sala satu gol dicetak
oleh mantan pelatih Barcelona pada era 2000-an, Carles Rexach.
Aksi Colok Mata Untuk Vilanova Dari Mourinho
Tragedi
paling unik terjadi pada Piala Super Spanyol awal musim ini. Madrid
tertinggal 3-2 di Camp Nou oleh gol cantik Lionel Messi. Marcelo
sepertinya ingin menerapkan doktrin Mourinho, timnya akan kalah dari
Barcelona kalau bermain dengan 10 orang.
Karena hingga menit
terakhir belum ada pemain Madrid yang diusir, Marcelo pun menebas kaki
Cesc Fabregas. Ia keluar dan terjadilah kericuhan.
Konon David
Villa mencemooh agama Mesut Ozil dengan menyebutnya teroris. Sementara,
Jose Mourinho tak mau melewatkan kesempatan. Ia begitu gemas dengan Tito
Vilanova, asisten Josep Guardiola, sehingga merasa perlu (hampir)
mencolok matanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar